Ramen adalah salah satu makanan yang sangat populer di Jepang dan juga di seluruh dunia. Makanan ini terdiri dari mie yang disajikan dalam kuah kaldu yang kaya rasa. Ramen memiliki sejarah yang panjang dan menarik, sehingga menarik untuk diketahui asal-usulnya.
Sejarah ramen dimulai pada abad ke-17 di Jepang ketika masakan Tiongkok pertama kali diperkenalkan ke negara tersebut. Pada awalnya, ramen disebut sebagai “shina soba” yang berarti mie Tiongkok. Namun, seiring berjalannya waktu, ramen mengalami perkembangan dan modifikasi sehingga menjadi makanan yang memiliki rasa dan penampilan yang unik.
Salah satu faktor penting dalam sejarah ramen adalah pengaruh budaya Tiongkok yang kuat. Mie sendiri adalah makanan khas Tiongkok yang kemudian diadopsi oleh Jepang dan diolah menjadi ramen. Selain itu, bahan-bahan seperti kecap dan minyak wijen yang digunakan dalam pembuatan ramen juga berasal dari Tiongkok.
Pada awalnya, ramen hanya disajikan di kedai-kedai kecil yang dikenal sebagai “yatai” di Jepang. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas ramen, banyak restoran ramen yang mulai bermunculan di seluruh Jepang. Setiap daerah di Jepang bahkan memiliki variasi ramen yang berbeda-beda, seperti ramen Hakata dari Fukuoka dan ramen Sapporo dari Hokkaido.
Meskipun ramen awalnya hanya disajikan dengan topping sederhana seperti telur dan sayuran, kini ramen memiliki berbagai pilihan topping yang beragam seperti daging babi panggang, jamur, dan nori. Ramen juga memiliki berbagai jenis kuah kaldu, mulai dari kaldu ayam, kaldu babi, hingga kaldu ikan.
Dengan sejarah yang panjang dan beragam, ramen menjadi salah satu makanan yang sangat dicintai oleh orang Jepang maupun orang-orang di seluruh dunia. Rasanya yang lezat dan tekstur mie yang kenyal membuat ramen menjadi makanan yang cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai makanan ringan maupun sebagai makanan utama. Jadi, tidak heran jika ramen menjadi salah satu makanan yang paling populer di dunia.